SANG PENA HATI
Dengan senyum menghiasi
Mencoba bangkit tuk berdiri
Dari segala kepurukan dunia
Tuk berbenah menata jiwa
Ku angkat sebuah pena
Tanpa tinta di dalamnya
Ku ayunkan jemari bicara
Melukis sang pena jiwa
Hati begitu perih tersiksa
Ku mencoba mengikhlaskan nya
Semua yang telah terjadi
Adalah ujian hati dan diri
Sang pena angkat suara
Kata bait terus ku eja
Biarpun bergulung prahara
Pena hati takkan mundur bertahta.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Sang Pena Hati)
Sabtu, 08 Februari 2014
MENGAPA
MENGAPA
Mengapa kau berkorban untukku
Tak sepantasnya kau berikan padaku
Seharusnya semua itu untuknya
Yang kelak mendampingimu selamanya
Siapa aku kau pun tiada tau
Seperih apa kehidupan duniaku
Mungkin kau kan kecewa
Setelah mengetahui kebenarannya
Ku sendiri tak tau siapa diriku
Mengembara di alam jiwa
Bertanya tanpa tau jawaban nya
Haruskah hidupku begini selamanya
Maafkan aku yang tak sempurna
Mungkin bagimu sangat mulia
Namun apalah kata di luar sana
Hanya memandangku sebelah mata..
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
Mengapa kau berkorban untukku
Tak sepantasnya kau berikan padaku
Seharusnya semua itu untuknya
Yang kelak mendampingimu selamanya
Siapa aku kau pun tiada tau
Seperih apa kehidupan duniaku
Mungkin kau kan kecewa
Setelah mengetahui kebenarannya
Ku sendiri tak tau siapa diriku
Mengembara di alam jiwa
Bertanya tanpa tau jawaban nya
Haruskah hidupku begini selamanya
Maafkan aku yang tak sempurna
Mungkin bagimu sangat mulia
Namun apalah kata di luar sana
Hanya memandangku sebelah mata..
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
TAK BERDAYA
TAK BERDAYA
Aku terkapar tak berdaya
Nyawaku di ujung senja
Ragaku berdarah tak hentinya
Tertusuk panah asmara
Di manakah engkau berada
Semakin lemah jiwa mengembara
Ratapan ku kian meronta
Sungguh ku tunggu hadirmu raja
Lihatlah di sini terkulai
Menangis memanggilmu gemulai
Hadirlah dalam dekapan mawar
Hingga berakhir nyawaku berkibar
Tiada daya melangkah
Datanglah untuk memapah
Menuntun ku agar tiada goyah
Mendekapku hingga tiada terpisah.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Mawar Terakhirmu)
Aku terkapar tak berdaya
Nyawaku di ujung senja
Ragaku berdarah tak hentinya
Tertusuk panah asmara
Di manakah engkau berada
Semakin lemah jiwa mengembara
Ratapan ku kian meronta
Sungguh ku tunggu hadirmu raja
Lihatlah di sini terkulai
Menangis memanggilmu gemulai
Hadirlah dalam dekapan mawar
Hingga berakhir nyawaku berkibar
Tiada daya melangkah
Datanglah untuk memapah
Menuntun ku agar tiada goyah
Mendekapku hingga tiada terpisah.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Mawar Terakhirmu)
Kamis, 06 Februari 2014
TERUKIR INDAH NAMAMU
TERUKIR INDAH NAMAMU
Kini temanilah diriku
Dalam meniti lembaran biru
Tentang cinta,rindu dan penantianku
Adalah dirimu yang terukir indah di jiwaku
Di remang kian mencekam
Satu pelita jiwamu tak akan padam
Biar bumi terhenti dari perputaran
Indahmu sungguh tak tergantikan
Aku sadar ini mimpiku
Aku tau ini jalan mustahilMu
Namun satu hal yang tiada ku mengerti
Engkau slalu menjagaku di hati
Menjagaku dalam keramaian
Teringat tangis kala kebersamaan
Jika netraku turut berlinang
Bahasa jiwaku merinduimu seorang.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Mutiara Dalam Jiwaku)
Kini temanilah diriku
Dalam meniti lembaran biru
Tentang cinta,rindu dan penantianku
Adalah dirimu yang terukir indah di jiwaku
Di remang kian mencekam
Satu pelita jiwamu tak akan padam
Biar bumi terhenti dari perputaran
Indahmu sungguh tak tergantikan
Aku sadar ini mimpiku
Aku tau ini jalan mustahilMu
Namun satu hal yang tiada ku mengerti
Engkau slalu menjagaku di hati
Menjagaku dalam keramaian
Teringat tangis kala kebersamaan
Jika netraku turut berlinang
Bahasa jiwaku merinduimu seorang.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Mutiara Dalam Jiwaku)
TEGANYA
TEGANYA
Teganya kau terus menyakiti
Tanpa bisa ku mengerti
Ku beri cinta untukmu
Namun luka tertoreh di kalbu
Entah dengan apa kau sadari
Bahwa aku pun manusia biasa
Terbatas kesabaran dan tiada daya
Mengapa engkau belum terketuk hati
Sungguh kecewa kini yang ku rasa
Kau menikam dengan sempurna
Gemulai aksara meracuni hati
Membidik jiwaku jatuh dan mati
Ku berjalan menghitung hari
Seberapa lama kau terus menyakiti
Mungkin jika kesabaranku terakhiri
Maaf cukup sampai di sini luka kau beri.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
Teganya kau terus menyakiti
Tanpa bisa ku mengerti
Ku beri cinta untukmu
Namun luka tertoreh di kalbu
Entah dengan apa kau sadari
Bahwa aku pun manusia biasa
Terbatas kesabaran dan tiada daya
Mengapa engkau belum terketuk hati
Sungguh kecewa kini yang ku rasa
Kau menikam dengan sempurna
Gemulai aksara meracuni hati
Membidik jiwaku jatuh dan mati
Ku berjalan menghitung hari
Seberapa lama kau terus menyakiti
Mungkin jika kesabaranku terakhiri
Maaf cukup sampai di sini luka kau beri.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
DI DERMAGA RINDU
DI DERMAGA RINDU
Dalam hayal bersamamu
Ku peluk hasrat jiwaku
Saat mendekap bayang semu
Hingga terbuai di kaki surgamu
Kilau di sana berpijar gemerlap
Sungguh kah itu kan ku dekap
Saat raga tergiring waktu mendekat
Saat ajal kian menyikat
Diri terbuai alam rindu
Menghadirkan imaji indahnya jiwamu
Bidadara cinta suciku
Yang slalu bertahta di relung kalbu
Duhai malam nan sepi
Ku hanyut dalam penantian tak berjanji
Duhai jiwa yang ku impi impi
Temanilah aku di nafas terindahku ini.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
Dalam hayal bersamamu
Ku peluk hasrat jiwaku
Saat mendekap bayang semu
Hingga terbuai di kaki surgamu
Kilau di sana berpijar gemerlap
Sungguh kah itu kan ku dekap
Saat raga tergiring waktu mendekat
Saat ajal kian menyikat
Diri terbuai alam rindu
Menghadirkan imaji indahnya jiwamu
Bidadara cinta suciku
Yang slalu bertahta di relung kalbu
Duhai malam nan sepi
Ku hanyut dalam penantian tak berjanji
Duhai jiwa yang ku impi impi
Temanilah aku di nafas terindahku ini.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
SELENDANG KETULUSAN
SELENDANG KETULUSAN
Di hamparan gemerlap Jingga
Ku kibarkan selendang sutra
Selendang ketulusan pada sesama
Tiada menimbang suku bahasa
Meski kerap kali di nodai
Selendangku berkibar merona di hati
Beribu maaf hilaf menghujani
Ku sambut dengan sepenuh jiwa ini
Adakah kau mengerti duhai insan
Saat kau menabur sebuah kesalahan
Di sana tercermin peri laku
Dalam setiap langkah kakimu
Bahwa hari esok kamu menuai
Mengurai jejakmu yang terberai
Yang tersembunyi di balik kelupaanku
Hingga aksara jinggaku menjadi kelabu.
Karya: Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Selendang Sutra Jingga)
Di hamparan gemerlap Jingga
Ku kibarkan selendang sutra
Selendang ketulusan pada sesama
Tiada menimbang suku bahasa
Meski kerap kali di nodai
Selendangku berkibar merona di hati
Beribu maaf hilaf menghujani
Ku sambut dengan sepenuh jiwa ini
Adakah kau mengerti duhai insan
Saat kau menabur sebuah kesalahan
Di sana tercermin peri laku
Dalam setiap langkah kakimu
Bahwa hari esok kamu menuai
Mengurai jejakmu yang terberai
Yang tersembunyi di balik kelupaanku
Hingga aksara jinggaku menjadi kelabu.
Karya: Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Selendang Sutra Jingga)
Rabu, 05 Februari 2014
BERTAHAN
BERTAHAN
Hanya mampu diam
Dalam sinar yang kelam
Kian remang tak ternilai
Dalam seutas do'a yang tersemai
Terbuai aku di gulitanya
Merebahkan angan hingga tak bernyawa
Masih tersisa di gelitik rama rama
Menerbangkan hingga tak berdaya
Masih terpaku di selimut awan
Termenung memucat sendirian
Kala semua bersorak kegembiraan
Menyongsong mentari berbinar gemerlapan
Masih adakah selimut rindu
Yang kan tetap menghangatkan ku
Di saat jiwaku terus memanggilmu
Dalam binar kejora kelamku.
Karya : Umi Zaimah
Hanya mampu diam
Dalam sinar yang kelam
Kian remang tak ternilai
Dalam seutas do'a yang tersemai
Terbuai aku di gulitanya
Merebahkan angan hingga tak bernyawa
Masih tersisa di gelitik rama rama
Menerbangkan hingga tak berdaya
Masih terpaku di selimut awan
Termenung memucat sendirian
Kala semua bersorak kegembiraan
Menyongsong mentari berbinar gemerlapan
Masih adakah selimut rindu
Yang kan tetap menghangatkan ku
Di saat jiwaku terus memanggilmu
Dalam binar kejora kelamku.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Lintang Kejora)
MENELAN SUNYI
MENELAN SUNYI
Ku terbaring di alam sepi
Berselimut bayangmu kekasih hati
Jemari lentikmu menarik imaji
Tuk slalu menuang dalam puisi
Buaian jiwamu membelai
Hingga pena hati mengurai
Menuai mimpi dalam mimpi
Berjalan bak di atas pelangi
Ah sayang …
Kali ini ku terkulai di keremangan
Terbius dalam sudut penantian
Hingga jiwaku enggan pulang
Cukup sudah sayang
Kau cumbui aku berjuta harapan
Cukup sudah jiwaku terbang
Dalam punggung sayap kenangan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Mutiara Dalam Jiwaku)
Ku terbaring di alam sepi
Berselimut bayangmu kekasih hati
Jemari lentikmu menarik imaji
Tuk slalu menuang dalam puisi
Buaian jiwamu membelai
Hingga pena hati mengurai
Menuai mimpi dalam mimpi
Berjalan bak di atas pelangi
Ah sayang …
Kali ini ku terkulai di keremangan
Terbius dalam sudut penantian
Hingga jiwaku enggan pulang
Cukup sudah sayang
Kau cumbui aku berjuta harapan
Cukup sudah jiwaku terbang
Dalam punggung sayap kenangan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Mutiara Dalam Jiwaku)
Selasa, 04 Februari 2014
DI ATAS RAPUHKU
Begitu indah keberadaan mu
Hingga kau bersinggah selalu
Begitu kokoh akar ketulusan
Hingga ku raut segala kepahitan
Di atas rapuhku kau tersenyum
Di atas tangisku kau berdiam
Dalam duka berkepanjangan
Berdiri megah lautan kenikmatan
Samudra nan luas
Ku arungi bahtera yang kandas
Menyelam hingga dalamya kegelapan
Hingga ku raih mutiara ketenangan
Meski nafas di ujung jalan
Tajamnya onak siap menghantam
Meremuk rejam dalam kekecewaan
Satu nafas terindahku tegak membenam.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi(Kau Nafas Terindahku)
DI DALAM DIAM
DI DALAM DIAM
Di dalam diam aku merasakan
Getar jiwamu membelai sayang
Ku pejamkan netra pandang
Agar Ku bertemu dan mencurahkan
Saat pertama terasa hening
Dengan tersipu tuturmu di kening
Telah lama ku menunggumu
Kini baru kau di hadapanku
Lihatlah satu mawar pemberianmu
Masih ku genggam sedari dulu
Lihatlah air mataku yang ku simpan
Kini tak sanggup lagi ku tahan
Sambil kau dekap erat jiwaku
Mengalir indah kehangatan kalbu
Menjagaku dari dingin membeku
Menghapus semua resah hatiku
Karya : Umi Zaimah
Fp: Coretan Tinta Dewi (Mawar Terakhirmu)
Di dalam diam aku merasakan
Getar jiwamu membelai sayang
Ku pejamkan netra pandang
Agar Ku bertemu dan mencurahkan
Saat pertama terasa hening
Dengan tersipu tuturmu di kening
Telah lama ku menunggumu
Kini baru kau di hadapanku
Lihatlah satu mawar pemberianmu
Masih ku genggam sedari dulu
Lihatlah air mataku yang ku simpan
Kini tak sanggup lagi ku tahan
Sambil kau dekap erat jiwaku
Mengalir indah kehangatan kalbu
Menjagaku dari dingin membeku
Menghapus semua resah hatiku
Karya : Umi Zaimah
Fp: Coretan Tinta Dewi (Mawar Terakhirmu)
Senin, 03 Februari 2014
MUTIARA DALAM JIWAKU
MUTIARA DALAM JIWAKU
Telah lama bersemayam
Dirimu di hati terdalam
Biarpun beribu jurang
Ku terjang yang menghadang
Dikau lah mutiara dalam jiwaku
Bersinar dalam relung kalbu
Meski kehadiranmu masih semu
Namun jiwaku tlah bersamamu
Sesejuk senja nan sendu
Ku ucapkan sepatah kata untukmu
Duhai mutiara kalbuku
Temanilah aku di sisa nafasku
Telah lama ku menantimu
Dari dahulu sebelum mengenalmu
Tetaplah menjadi mutiaraku
Menjaga ku dalam gejolak jiwaku.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Mutiara Dalam Jiwaku)
Telah lama bersemayam
Dirimu di hati terdalam
Biarpun beribu jurang
Ku terjang yang menghadang
Dikau lah mutiara dalam jiwaku
Bersinar dalam relung kalbu
Meski kehadiranmu masih semu
Namun jiwaku tlah bersamamu
Sesejuk senja nan sendu
Ku ucapkan sepatah kata untukmu
Duhai mutiara kalbuku
Temanilah aku di sisa nafasku
Telah lama ku menantimu
Dari dahulu sebelum mengenalmu
Tetaplah menjadi mutiaraku
Menjaga ku dalam gejolak jiwaku.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Mutiara Dalam Jiwaku)
DARI JAUH
DARI JAUH
Dari jauh ku melihatmu
Begitu mesra saat merindu
Dari jauh ku sampaikan salamku
Walau kau tak pernah mendengarku
Biarkan bumi terguncang
Kaki kian terapit belantara usang
Namun tiada membuatku surut pandang
Tentang sinaran yang akan datang
Bihar pun bibir membeku
Membungkam di lidah kelu
Biarlah rasa terus mengalir menuju
Mencari muara tuk bersatu
Malam yang tenggelam
Terperosok dalam gelap kesunyian
Menuntun langkah ke tepian
Agar diri tegar dalam gulita menghujam
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Minggu, 02 Februari 2014
SEMAKIN JAUH
SEMAKIN JAUH
Semakin jauh mengenalmu
Semakin ku merinduimu
Namun apalah dayaku
Kau semakin jauh dariku
Aku tau cintamu bukan untukku
Ku mengerti tak pernah ada rasa
Tapi mengapa kau perhatian juga
Seakan kau memberi harapan rasamu
Ku ingin menjauh darimu
Namun mengapa ku tak mampu
Selalu bayangmu menggodaku
Menarik perhatianku untukmu
Pergilah menjauh dari hidupku
Jika memang kau bukan untukku
Janganlah kau gantung rasaku
Jika tak ada rasa untukku.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
Sabtu, 01 Februari 2014
MELIHATMU
MELIHATMU
Hanya diam melihatmu
Tanpa tau harus bilang apa
Semua tertahan dalam rasa
Tersimpan di kedalaman jiwa
Hanya melihatmu tanpa tau
Apakah rindu itu masih milikku
Sedang ku tau hadirku
Hanya membuahkan siksa untukmu
Kemana ku curahkan
Sedang hadirku kau acuhkan
Seperti tiada menyimpan perasaan
Telah pudarkan ditelan kegelapan
Ku harap jalan masih terjaga
Menuangkan gejolak rasa bersama
Meski jarang bersua di negeri maya
Semoga ikatan tetap kokoh slamanya
Hanya diam melihatmu
Tanpa tau harus bilang apa
Semua tertahan dalam rasa
Tersimpan di kedalaman jiwa
Hanya melihatmu tanpa tau
Apakah rindu itu masih milikku
Sedang ku tau hadirku
Hanya membuahkan siksa untukmu
Kemana ku curahkan
Sedang hadirku kau acuhkan
Seperti tiada menyimpan perasaan
Telah pudarkan ditelan kegelapan
Ku harap jalan masih terjaga
Menuangkan gejolak rasa bersama
Meski jarang bersua di negeri maya
Semoga ikatan tetap kokoh slamanya
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
APA SALAHKU
APA SALAHKU
Apa salahku padamu
Hingga kau buat aku cemburu
Apa sebenarnya yang kau mau
Hingga kau tega sakiti aku
Kau menginginkan cintaku
Aku telah memberikan padamu
Tapi selalu saja ku salah di depanmu
Inikah rasa cintamu untukku
Kau buat aku menunggu
Tanpa tau di mana beradamu
Sedang suaramu pun hilang berlalu
Padahal tak pernah ku inginkan itu darimu
Kini aku begitu letih
Rintihku pun tak berguna lagi
Hadirku pun selalu tersisih
Mungkin hatimu telah menganggap ku mati.
Karya: Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Kau Nafas Terindahku)
Langganan:
Postingan (Atom)