DINDING YANG BISU
Berdiri menatapmu
Bersandar di dinding yang bisu
Jemari memegang tongkat kayu
Berdiri sempoyongan dalam sendu
Masih terus menapaki waktu
Dalam mengarungi samudra biru
Riak gelombang rindu bertalu
Menggelegar di taman jiwaku
Ku hanya berdiam tanpa tau tepi
Menerka tanpa jawab yang pasti
Hanya sebilah pusaka butir mutiara
Memancar dari nurani dasarnya jiwa
Ku genggam sinar itu
Dalam keheningan hariku
Ku dendangkan aksara kalbu
Sebagai jembatan dari setiap doa tertuju.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Ciretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar