Jumat, 15 November 2013
DI DALAM SENYUMMU
DI DALAM SENYUMMU
Masih terlihat jelas senyummu
Gelak tawa mengisi kalbu
Memenuhi sisi ruang hidupku
Memilin kasih walau beribu hujatku
Merindukanmu yang dulu
Celoteh manja nakalmu
Saat pinta tiada berujud segera
Hanya kesal amarah tiada mereda
Berpuluh tahun ku hanya mampu
Mengenang kebersamaan denganmu
Berpeluh rindu bilakah seperti dahulu
Bercanda dalam hangatnya cerita cinta nan biru
Maafkan aku yang tak mampu
Menjagamu seperti sempurnanya maumu
Maafkan aku jika kau menanggung
Beban yang kian menggunung
Jika bahagiamu bisa ku persembahkan
Hanya doaku dari kejauhan
Semoga waktu kan mempertemukan
Walau berjuta datang haluan rintangan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
ADAKAH DI SANA
ADAKAH DI SANA
Hati kian bertanya tanya
Adakah gerangan di sana
Segumpal rindu di dada
Sedang tiada wartamu ku terima
Hati sedih melara
Ketika hati di rundung duka
Adakah layang suara
Menjadi pelipur jiwa
Menantimu tak kunjung tiba
Terasa sesak nafas cinta
Terhimpit siksa kian meraja
Saat dirimu enggan bicara
Diammu dalam dilema
Air matamu membasuh duka
Izinkan diriku yang penuh dosa
Memohon maaf hilaf tercipta
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Dewi Tunjung Biru)
Kamis, 14 November 2013
LILIN KASIH
LILIN KASIH
Kaulah lilin kecil
Janganlah berjiwa kerdil
Cintamu mampu bersinar terang
Mengusir gelap dan gamamg
Walau ku sadar kian jauh tersamar
Rindumu takkan pudar
Cintamu bukan pena yang luntur
Namun cinta kasihmu itulah jujur
Biarkan diri raib tiada
Namun selaksa cinta masih bertahta
Biarkan dunia mencela cidera
Cintamu takkan gugur dalam jiwa
Bentangkan sayap cinta
Mengibas seluruh duka lara
Bentangkan setulus rasa mencinta
Walau bercucuran derai air mata.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Kau Nafas Terindahku )
Rabu, 13 November 2013
MAAFKAN KASIH
MAAFKAN KASIH
Terkadang hati berselisih
Dalam saling menjaga kasih
Terkadang datang curiga
Tanpa tau sebabnyap
Inilah ketidak semurnaan hati
Dalam menjaga cinta kita
Inilah aku sederma insan sahaya
Penuh rajutan kata nan dusta
Tapi yakinilah semua ini
Kan kita lewati penuh sabar diri
Tanamkan jiwa penuh pemaaf
Agar terlepas dari siksa dalam hilaf
Curiga cemburu menjadi satu
Agar cinta tetap terjalin slalu
Namun cinta telah tertanamkan
Yang tak mudah tergoyahkan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Selasa, 12 November 2013
ENTAH MENGAPA
Entah mengapa
Gelisah slalu melanda
Menikam gejolak di dada
Memburu hingga nafas terbata
Memikirkanmu hingga kelu
Harus bagaimana ku mampu
Ingin di dekatmu selalu
Namun kau hanya di rasaku
Kau jauh dari pandangan
Ku hanya memeluk bayangan
Tak mampu memberikan kehangatan
Yang selalu kau dambakan
Pedih menyayat jiwa ini
Saat cinta harus teruji
Tiada tau kapan kan terhenti
Hingga kita bertemu kembali
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
ITU DAHULU
ITU DAHULU
Dahulu sekali
Kata sayang melekat di hati
Mesra manjamu masih ku ingati
Meskipun itu sebuah mimpi
Kau suguhkan anggur kenikmatan
Ku reguk hingga memabukkan
Hingga ku tak mampu bangkit
Terdampar dan merasakan sakit
Kau buai sejuta harapan
Dengan sejuta janji kecintaan
Namun kini ku reguk kesakitan
Akan sebuah kata perpisahan
Ya itu dulu cintamu padaku
Dulu sekali kau berucap janji
Takkan pergi tuk menggantikanku
Tapi kini apa yang ku dapati
Kau pergi sangat jauh sekali
Seperti butir debu menjauh pergi
Terbawa tiupan badai topan
Kini hilang dari pandangan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
MASIH BERMIMPI
MASIH BERMIMPI
Hingga kini ku masih bermimpi
Masih bersamamu seperti waktu lalu
Walau bayangan itu mimpi
Walau terasa mengoyak jiwaku
Saat gelak tawamu menggema
Memenuhi langit-langit sukma
Ku terbuai akan suguhan ketiadaan
Saat semua tinggal kenangan
Kini hampa tiada rasa
Sakitpun tidak mengharap pun tak guna
Semua telah sirna oleh masa
Yang membawamu menepis bahagia kita
Tanpa mampu berucap terperanjat
Hanya gemetar tak bisa bangkit
Sebuah bahtera telah raib terapit
Sebelum sang surya terbit
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
HANYA ENGKAU
HANYA ENGKAU
Hanya engkau di hatiku
Menemani jalani hari
Membalutku dari luka hati
Membenamkan jiwa yang beku
Hadirmu mewarnai senja
Jinggamu bertahta raya
Izinkan ku dekap dirimu
Hingga berhenti nafasku
Kau nafas terindahku
Selamanya hanya untukmu
Kaulah pelengkap jiwaku
Menyempurnakan sisi hidupku
Terasa bermakna nafas ini
Semenjak hadirmu di hati
Janganlah kau pergi dariku
Tak kan pernah ku relakkan itu.
Karya: Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Dewi Tunjung Biru )
Rabu, 25 September 2013
PEMBERIANMU
Malam kian sunyi
Tiada ku dengar suaramu
Berkali sudah ku mencarimu
Namun tiada jejak ku temui
Malam kian mentertawaiku
Kala ku terjerat rayuan semi
Indah cintamu seindah langit biru
Berpeluk angan hayal imajimu
Indah merona mawar merah
Harum semerbak dalam rasa
Indah cintamu penawar luka
Membuat jiwaku tegap melangkah
Sayang malam kian sepi
Ijinkan ku kecup keningmu
Sembari bisikkan sesuatu padamu
Sungguh ku ingin di sisimu malam ini.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Jumat, 20 September 2013
TAKKAN BERUBAH
Ku pegang janji kita
Tiada saling pergi
Walau raga terpisah slamanya
Namun tetap sehati meniti
Biarkan raga kian renta
Biarkan nafas terpatah patah
Merangkah titian berjuta arah
Tetaplah cinta terbina dalam jiwa
Tiada maksud mengingkari
Ataupun berlari dari sisi
Biarlah tangan tangan berbicara
Menuntun hati tergurat di pena
Biarkan sekat semakin menebal
Memisah hingga terlupa
Biarkan jiwa slalu kekal
Terjaga dengan kasih dan cinta
Karya : Umi Zaimah
Ku pegang janji kita
Tiada saling pergi
Walau raga terpisah slamanya
Namun tetap sehati meniti
Biarkan raga kian renta
Biarkan nafas terpatah patah
Merangkah titian berjuta arah
Tetaplah cinta terbina dalam jiwa
Tiada maksud mengingkari
Ataupun berlari dari sisi
Biarlah tangan tangan berbicara
Menuntun hati tergurat di pena
Biarkan sekat semakin menebal
Memisah hingga terlupa
Biarkan jiwa slalu kekal
Terjaga dengan kasih dan cinta
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi( Dewi Tunjung Biru)
Sabtu, 14 September 2013
DI PERSIMPANGAN
Ku lalui persimpangan
Satu demi satu ku jalankan
Demi suatu kebahagiaan
Meski harus memendam perasaan
Sebuah jalan di hadapan
Tak mudah tuk di gayuh tangan
Melalui taraf cobaan
Merambah segala ujian
Mampukah bertahan..
Atau terhenti di persimpangan
Mampukah menepis keraguan
Agar diri tiada lagi kegelisahan
Sekuat permata hati
Membangunkan harapan mimpi
Sekuat mata menelaah
Sekuat rasa tuk berubah
Menjadi yang terbaik
Menuju suatu jalan keikhlasan
Mengubur kenang silam
Menjadikan permata penggugah hati suram.
Karya : Umi Zaimah
Ku lalui persimpangan
Satu demi satu ku jalankan
Demi suatu kebahagiaan
Meski harus memendam perasaan
Sebuah jalan di hadapan
Tak mudah tuk di gayuh tangan
Melalui taraf cobaan
Merambah segala ujian
Mampukah bertahan..
Atau terhenti di persimpangan
Mampukah menepis keraguan
Agar diri tiada lagi kegelisahan
Sekuat permata hati
Membangunkan harapan mimpi
Sekuat mata menelaah
Sekuat rasa tuk berubah
Menjadi yang terbaik
Menuju suatu jalan keikhlasan
Mengubur kenang silam
Menjadikan permata penggugah hati suram.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I)
Jumat, 13 September 2013
KEPALSUAN
KEPALSUAN
Rindumu penuh kepalsuan
Tak bisa tuk di harapkan
Rayuanmu adalah maut
Melumat hati hingga kalut
Jika cinta mengapa dusta
Jika rindu tak pernah tampak beradamu
Pergilah dengan semua dusta
Sembunyilah kuasai angkara
Bukankah kau raja tega
Membiarkan sayapku terluka
Bukankah itu maumu
Mematikan nadi hidupku
Tertawalah di atas doa kesucianmu
Tertawalah atas kemenanganmu
Puaskan kau memenjarakanku
Lalu kubur hidup jadadku
Hempaskan di atas pasang gelombang
Lalu hilangkan jejak hingga hilang
Bersoraklah atas kemurkaan
Kutuklah pada setiap sudut waktu
Lalu remas ruas ruas getarku
Sungguh bodoh dan tolol diriku
Mempercayai bayangmu semu
Karya : Umi Zaimah
Rindumu penuh kepalsuan
Tak bisa tuk di harapkan
Rayuanmu adalah maut
Melumat hati hingga kalut
Jika cinta mengapa dusta
Jika rindu tak pernah tampak beradamu
Pergilah dengan semua dusta
Sembunyilah kuasai angkara
Bukankah kau raja tega
Membiarkan sayapku terluka
Bukankah itu maumu
Mematikan nadi hidupku
Tertawalah di atas doa kesucianmu
Tertawalah atas kemenanganmu
Puaskan kau memenjarakanku
Lalu kubur hidup jadadku
Hempaskan di atas pasang gelombang
Lalu hilangkan jejak hingga hilang
Bersoraklah atas kemurkaan
Kutuklah pada setiap sudut waktu
Lalu remas ruas ruas getarku
Sungguh bodoh dan tolol diriku
Mempercayai bayangmu semu
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Kau Nafas Terindahku)
TERSENTAK
TERSENTAK
Kala melalui jalanan
Tersentak hebat di persimpangan
Halilintar kian menyambar
Gemuruh kian menggelegar
Serentak ku hentikan arah kaki
Terjaga bahaya mengancam diri
Ranjau kian menghimpit
Secepat panah busur melesat
Tersesat di belantara
Gelap tiada petunjuk arah
Mencari putaran jejak langkah
Agar diri lepas siksa belantara raya
Meraung sakit sukma menjerit
Adakah sinar dari kaki langit
Pancaran mutiara penguasa jagad raya
Melumat angkara dalam raga.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
TERPENJARA
TERPENJARA
Ku masih terpenjara kelam
Di indahnya dermaga malam
Yang indah kau suguhkan
Sementara ragaku meronta kesakitan
Menggelepar di bawah naungan surya
Meraih mimpi di atas serpihan kaca
Mampukah diri bertahan tanpanya
Kaki kian mengucur jejak berdarah sia
Ku terseret ribuan hasta
Melanglang sayap kian terluka
Tampa satu lembar senjata
Tuk melindungi raga nan buta
Aku terlahir tiada sempurna
Mengalir bening netra di setiap nista
Masih mampukah ku sandang semua
Hina caci bertubi menghujat raga
Kaki lumpuh kian melepuh
Membusuk dalam kubang kumuh
Jiwa merancu kian lusuh
Terseret terejam sembilu hingga lumpuh
Karya : Umi Zaimah
Fp:Coretan Tinta Dewi ( Kau Nafas Terindahku )
Tak terbendung di sudut mata
Jatuh menggenang tak terasa
Kini terasa hampa di dada
Tiada nada indah menggema
Telah ku coba hingga lelah
Air mata terus mengalir tumpah
Seiring nada cinta teringat akan sumpah
Sehidup mati bersama melangkah
Begitu jauh perjalanan kita
Kini kita terpisah dunia
Begitu jelas jasadmu di sana
Menanti cintaku dalam doa
Kekasih ku untai kembang doa
Smoga kau slalu bahagia
Biarlah kebenaran dari langit sana
Membawa nurani merenungi makna cinta
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
CAHAYA BIDADARI
Malam nan hening
Ku labuhkan kecupan di kening
Saat raut muka malam nan sepi
Saat ku terbalut rindu tiada tepi
Ingin berlari menjauh pergi
Agar diri tak larut mimpi
Ingin ku hentikan rasa ini
Agar siksa hati terhenti
Namun selalu gagal di ujung janji
Ketika harap pasti menjadi duri
Harus kemanakah langkah diri
Kini hati terpatri pada satu hati
Raga kian menuju tepi
Semakin pudar di telan hari
Mungkin aku pun tak kau kenali
Saat raga bertemu di alam abadi.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( Kau Nafas Terindahku)
SEUNTAI DOA SENJA
Gempita angkasa bermahkota jingga
Menari indah di senja nan renta
Seuntai doa ku panjatkan
Semoga slalu dalam keselamatan
Andai jemari imagi meliuk
Melukis indah nya jingga di ufuk
Andaikan cinta berada di tanduk
Maka atas pertolonganNya meminta petunjuk
Jika cinta hanya berujung dalam hati
Resah slalu datang menghampiri
Mengapa bayangmu tak mau pergi
Pergilah dan biarkan ku berpeluk mimpi
Kau yang tak mau mengerti
Menjauhlah dengan ego menguasai
Raihlah mimpi yang pasti
Walau aku terus kau sakiti
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi( Kau NafasTerindahku)
Kamis, 12 September 2013
PURNAMAKU
Gemulai jemari liukan aksara
Memancar sinar dari gulita
Andaikan hati penuh curiga
Percayakanlah pada kehendakNya
Malam ini tiada purnama
Langitku gelap gulita
Andaikan kau masih punya rasa
Pasti terselip rindu di dada
Rindu
Di mana ku bisa temui kamu
Di mana ku meraih jemarimu
Bilakah ini berakhir di ujung nyawa ku
Ku ingin terbang
Melesat hingga ketinggian
Ku inginkan tenang
Maka rasa memiliki ku matikan
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
GELEGAR MALAM
Gemuruh ombak lautan
Memecah kesunyian
Perlahan dalam samar
Sayup indah suara bergetar
Menengadah dalam doa
Inginkan ketenangan jiwa
Gemuruh lautan sukma
Lafalkan kalam penuh makna
Indah kerlip sang kejora
Memetik dawai dawai surga
Alunan suci putihkan sukma
Segeralah memohon padaNya
Menahan netra terkatup
Memegang pijar agar tak redup
Seumpama insan tercipta hilaf
Dengan ikhlas segera meminta maaf
Karya : Umi Zaimah
Fp : Cotetan Tinta Dewi (D E W I )
MAAF
Ku takkan menghubungi
Maaf atas selama ini
Pergilah sesuka hati
Cukup ku berikan waktu ini
Ku pergi karna ku tau
Ku bukan yang kau ingini
Ku bukan yang kau hendaki
Cukup ini pembelajaran untukku..
Sungguh ku kecewa
Kau jadikan aku pelabuhan cinta
Sementara kau berlayar menjauh
Membiarkan ku tenggelam rapuh.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
BIARKAN KU SENDIRI
Ku langkahkan walau berat kaki
Ku berdiri walau tertancap berjuta duri
Menapaki jalan tanpamu lagi
Meski berat harus ku lalui
Jangan tanya mengapa
Jangan harap kan ku ada
Semua telah sirna
Semua telah nyata di depan mata
Mengapa dunia yang berbeda
Menyatukan kita walau tak di pinta
Hingga kini ribuan tanya membelit jiwa
Haruskah ku menanggung siksa tiada habisnya
Aku akan pergi dari hidup mu
Karena ini yang kau mau
Kau kan menghilang dari jiwamu
Semua ini ku lakukan demi bahagiamu.
Karya :Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
DI DANAU INI
Saat ku kembali di sini
Saat kala dulu kita memadu janji
Terasa kini mengiris hati
Terbayang saat pertemuan kita di sini
Kau dendangkan lagu kenangan
Menghibur hati kala kesedihan
Namun kini hanya tinggal sebuah ukiran
Yang menghiasi dinding kenangan
Betapa ku merindukanmu
Saat kau kecup keningku
Betapa terngiang di telingaku
Saat kau bisikan I Love You
Hingga ku tak mampu berpaling darimu
Kau berikan sejuta keindahan
Kau berikan nyanyian Saat jiwa kehampaan
Hingga nada indah bergetar
Di sela detak nadi yang terdengar
Adakah kau mengenangku
Adakah terlintas bayangku di benakmu
Sungguh ku tak bisa lupakanmu
Walau kau tlah menghilang dari hidupku.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Rabu, 11 September 2013
TEGARLAH ..
Meski terluka tetap melangkah
Bukan kegagalan kita menyerah
Namun pertahankan jiwa saat goyah
Niscaya kelabilan jiwa tetap terengkuh
Terluka bukan mengakhiri segalanya
Tersayat tidakkan hentikan rasa
Tidakkah air laut tiada pernah surut
Seperti itulah garam kita semakin merucut
Ketika mendaki gunung
Jurang siap menerjang
Ketika cobaan menggulung
Niscaya ada hikmah terselubung
Tegarlah seperti air
Mengalir menuju hilir
Meski harus terjatuh di antara bebatuan
Namun ianya tetaplah jalani kehidupan
Karya Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I)
Meski terluka tetap melangkah
Bukan kegagalan kita menyerah
Namun pertahankan jiwa saat goyah
Niscaya kelabilan jiwa tetap terengkuh
Terluka bukan mengakhiri segalanya
Tersayat tidakkan hentikan rasa
Tidakkah air laut tiada pernah surut
Seperti itulah garam kita semakin merucut
Ketika mendaki gunung
Jurang siap menerjang
Ketika cobaan menggulung
Niscaya ada hikmah terselubung
Tegarlah seperti air
Mengalir menuju hilir
Meski harus terjatuh di antara bebatuan
Namun ianya tetaplah jalani kehidupan
Karya Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I)
Masih adakah cinta di antara kita
Setelah taqdir memisahkan raga
Masih adakah untaian rindu tersulam
Seperti senja ini yang kusam
Ku tertelungkup pada suratan
Ilalang tumbuh di tepian jurang
Maksud hati inginkan keabadian
Namun berujung dalam kubang
Terpuruk melanglang sepi
Termamah sayatan belati janji
Inikah yang ku tunggu kehancuran
Inikah yang ku harus katakan
Ku terus terikat janji sukma
Biarpun kau melangkah pergi
Ku terus menemanimu di sini
Meski terus bertanya masihkah ada cinta
Karya Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
MENEPIS LARA
Di ujung malam nan pekat
Aku kian meronta kuat
Dalam setiap lafal sujud
Terselip satu dalam memunajad
Jagakan dia
Sebelum habis masanya
Kasihilah jiwanya
Hingga ia tau betapa ku merinduinya
Seutuh kehadirannya
Selengkap memadu dalam jiwa
Andaikan raga adalah jarak
Meminta kuasa yang berkehendak
Jika jiwa ini adalah abadi
Berpasangan dalam hati
Ijinkan kami saling merindui
Meskipun hanya bertemu dalam mimpi.
Karya : Umi Zaimah
Fp: Coretan Tinta Dewi (Kau Nafas Terindahku)
SEBENING KASIH
Rinai bergelantung di daunan
Melambai hari menapaki kehidupan
Andaikan aksara mimpi ku dapati
Niscaya sejukmu ku nikmati
Menarilah embunku
Menarilah gemulai di terpa sang bayu
Biaskanlah keindahanmu
Pada malam sekitarmu
Semilir angin mengusik mahkota
Mengurai helai lentikkan jemari aksara
Jika fajar tiada jingga
Tetaplah sang surya pijarkan sinarnya
Duhai sahabat hati ananda
Jikalau sapaku tak berkenan di beranda
Kami segenap keluarga
Memohon maaf dengan kerendahan jiwa.
Karya : Umi Zaimah
FP : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Senin, 01 Juli 2013
SENJA NAN SURAM
SENJA NAN SURAM
Ketika cinta tiada termiliki
Hanya sayatan belati
Yang menggores hari
Menjadi suram tiada lentera diri
Meski terseret dalam emosi
Jadikanlah tongkat yang pasti
Bahwa kita mampu bangkit lagi
Dengan sisa-sisa hati
Andaikan senja tiada cahaya
Muram beraraknya mega
Di sana ada keteduhan jiwa
Tiada selamanya cinta berakhir kecewa.
Karya : Umi Zaimah
Ketika cinta tiada termiliki
Hanya sayatan belati
Yang menggores hari
Menjadi suram tiada lentera diri
Meski terseret dalam emosi
Jadikanlah tongkat yang pasti
Bahwa kita mampu bangkit lagi
Dengan sisa-sisa hati
Andaikan senja tiada cahaya
Muram beraraknya mega
Di sana ada keteduhan jiwa
Tiada selamanya cinta berakhir kecewa.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
SAYANG
SAYANG
Sayang mulai sekarang
Aku belajar tenang
Saat engkau begitu jauh
Saat lenganmu tak bisa ku sentuh
Sayang
Trima kasih atas bimbinganmu kali ini
Sebagaimanapun kita berada
Ikatan kita tiada sirna
Sayang
Cinta yang kita jalin bersama
Sungguh indah di kedalaman rasa
Hingga ku tak sanggup melupakanmu
Kali ini aku belajar sendiri
Dalam kepastianku ini
Kali ini aku akan kuat hadapi
Apapun yang akan terjadi.
Karya : Umi Zaimah
Sayang mulai sekarang
Aku belajar tenang
Saat engkau begitu jauh
Saat lenganmu tak bisa ku sentuh
Sayang
Trima kasih atas bimbinganmu kali ini
Sebagaimanapun kita berada
Ikatan kita tiada sirna
Sayang
Cinta yang kita jalin bersama
Sungguh indah di kedalaman rasa
Hingga ku tak sanggup melupakanmu
Kali ini aku belajar sendiri
Dalam kepastianku ini
Kali ini aku akan kuat hadapi
Apapun yang akan terjadi.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
KIDUNG JIWAKU
KIDUNG JIWAKU
Di tengah malam nan sunyi
Aku teringat janji
Di manapun kita terbentang jarak
Cinta kita tetap berkibar berarak
Desah kidung jiwa menggema
Melagukan melodi cinta
Tiada kekuatan apapun tanpa RidhoNya
Hingga cinta tetaplah terjaga
Di kesunyian hati ini
Telah berbisik di semilir bayu
Tetapkanlah langkahmu
Dalam menggapai cita cintamu
Kidung jiwaku bersamamu
Dalam titian nafas rindu
Meski aral melintang tuk temu
Yakinkan jiwaku jiwamu tetap menyatu.
Karya : Umi Zaimah
Aku teringat janji
Di manapun kita terbentang jarak
Cinta kita tetap berkibar berarak
Desah kidung jiwa menggema
Melagukan melodi cinta
Tiada kekuatan apapun tanpa RidhoNya
Hingga cinta tetaplah terjaga
Di kesunyian hati ini
Telah berbisik di semilir bayu
Tetapkanlah langkahmu
Dalam menggapai cita cintamu
Kidung jiwaku bersamamu
Dalam titian nafas rindu
Meski aral melintang tuk temu
Yakinkan jiwaku jiwamu tetap menyatu.
Karya : Umi Zaimah
FP : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
TAK TERPUNGKIRI
TAK KU PUNGKIRI
Tak ku pungkiri saat ini
Aku begitu kehilanganmu
Di saat aku butuh kehadiranmu
Di saat aku semakin lemah kaki
Ingin aku bersandar padamu
Namun pundakmu begitu jauh
Inginku sampaikan semua resah
Agar gundahku tak lagi menikamku
Namun
Tak ada kuasa tanganku ini
Hanya tangis doa mengiringi
Semoga kan berakhir perlahan lahan
Karya : Umi Zaimah
Tak ku pungkiri saat ini
Aku begitu kehilanganmu
Di saat aku butuh kehadiranmu
Di saat aku semakin lemah kaki
Ingin aku bersandar padamu
Namun pundakmu begitu jauh
Inginku sampaikan semua resah
Agar gundahku tak lagi menikamku
Namun
Tak ada kuasa tanganku ini
Hanya tangis doa mengiringi
Semoga kan berakhir perlahan lahan
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Minggu, 30 Juni 2013
TERKAPAR
Sumbang kini menggema
Di langit langit sukma
Altar yang bertahta raya
Kini terlahap nestapa
Terkapar ragaku menggelepar
Sengatan kian merajang garang
Sendi sendi kian mati
Terlahap ramuan perangkap sepi
Sukma meraung
Menggema bak gelombang
Sayatannya kian mengguncang
Hingga nada sukma pincang.
Karya : Umi Zaimah
Fp :Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi ( Nada $ukma)
Fp :Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi ( Nada $ukma)
TERPAKU TANPAMU
TERPAKU TANPAMU
Malam kian larut
Membuatku makin hanyut
Tentang kebersamaan yang surut
Terhempas waktu yang merucut
Tak bisa aku sembunyikan
Gundukan hati tentang kegelisahan
Bilakah rindu yang menggantang
Terjawab dengan pelukan sayang
Masih terus aku pertanyakan
Waktu yang terus berjalan
Mungkinkah semua kenyataan
Semakin memisahkan dalam kekecewaan.
Malam kian larut
Membuatku makin hanyut
Tentang kebersamaan yang surut
Terhempas waktu yang merucut
Tak bisa aku sembunyikan
Gundukan hati tentang kegelisahan
Bilakah rindu yang menggantang
Terjawab dengan pelukan sayang
Masih terus aku pertanyakan
Waktu yang terus berjalan
Mungkinkah semua kenyataan
Semakin memisahkan dalam kekecewaan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi( Nada $ukma )
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi( Nada $ukma )
TENTANG RINDUKU
Saat debaran ini menghujamku
Gumpalan rindu penuhi kalbu
Tumbuh dan hangatkan jiwaku
Hingga ku damai dalam langkah seribu
Hadirmu
Mengisi hariku
Dalam setiap detak niat diri
Satu namamu slalu di hati
Menemani raga yang sendiri
Kala dalam gundah dan sepi
Kau
Tenangkan.hati
Dalam malam yang mencekam
Dalam lembah kerinduan yang dalam.
Saat debaran ini menghujamku
Gumpalan rindu penuhi kalbu
Tumbuh dan hangatkan jiwaku
Hingga ku damai dalam langkah seribu
Hadirmu
Mengisi hariku
Dalam setiap detak niat diri
Satu namamu slalu di hati
Menemani raga yang sendiri
Kala dalam gundah dan sepi
Kau
Tenangkan.hati
Dalam malam yang mencekam
Dalam lembah kerinduan yang dalam.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi( D E W I )
Sabtu, 29 Juni 2013
SAAT JAUH DARIMU
Terasa ada yang kurang dari diriku
Terasa sepi tanpa hadirmu
Terasa panjang penantian ini
Seakan jalan tanpa ujung yang pasti
Kemana hendak ku ayunkan langkah
Sedang jemarimu tak kuasa ku jamah
Sedang ragaku kian melemah
Terpasung dalam putaran bayu merambah
Dalam hati hanya berpasrah
Hendak apa taqdir jua tak jua ku rengkuh
Hanya bertahan dalam segenap harap
Bertahan dengan segala pasrah dalam hilap
Terasa ada yang kurang dari diriku
Terasa sepi tanpa hadirmu
Terasa panjang penantian ini
Seakan jalan tanpa ujung yang pasti
Kemana hendak ku ayunkan langkah
Sedang jemarimu tak kuasa ku jamah
Sedang ragaku kian melemah
Terpasung dalam putaran bayu merambah
Dalam hati hanya berpasrah
Hendak apa taqdir jua tak jua ku rengkuh
Hanya bertahan dalam segenap harap
Bertahan dengan segala pasrah dalam hilap
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I)
TELAH AKU MAAFKAN
Kembalilah mencintaiku setulus hati
Meski hati ini tlah kau sakiti
Namun jiwaku ini masih menanti
Dengan segenap cintamu yang pasti
Telah ku maafkan salahmu dulu
Sewaktu kau masih bersamaku
Suka duka dalam cinta yang satu
Meski akhirnya kita dalam jalan buntu
Kembailah kasihku
Ini adalah mandat jiwaku
Yang ku ucap dari hatiku
Dan ku goreskan dalam senja penantianku.
Andai kita pernah sengketa
Itu salah satu Tuhan menyayangi jiwa
Bahwa tiada manusia sempurna
Tanpa menyadari atas kesalahan dirinya
Karya : Umi Zaimah
Meski hati ini tlah kau sakiti
Namun jiwaku ini masih menanti
Dengan segenap cintamu yang pasti
Telah ku maafkan salahmu dulu
Sewaktu kau masih bersamaku
Suka duka dalam cinta yang satu
Meski akhirnya kita dalam jalan buntu
Kembailah kasihku
Ini adalah mandat jiwaku
Yang ku ucap dari hatiku
Dan ku goreskan dalam senja penantianku.
Andai kita pernah sengketa
Itu salah satu Tuhan menyayangi jiwa
Bahwa tiada manusia sempurna
Tanpa menyadari atas kesalahan dirinya
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
TELAH KU BERIKAN
Cinta yang tulus
Ternyata kini menghunus
Kesetiaan yang ku berikan
Kau balas dengan beribu tusukan
Begitu tajamnya belatimu
Hingga ku terhuyung kala itu
Tak kuasa ku membendung aliran darah
Hingga ku terjungkai di tanah
Cinta dan kesetiaan yang ku miliki
Kini kau hanguskan dalam sekedip mata
Cinta yang ku nanti darimu
Nyatanya hanya sayatan sembilu di kalbu
Kini aku telah terluka
Tiada obat penawarnya
Hilang sudah semua cita
Hancur di telan badai prasangka.
Cinta yang tulus
Ternyata kini menghunus
Kesetiaan yang ku berikan
Kau balas dengan beribu tusukan
Begitu tajamnya belatimu
Hingga ku terhuyung kala itu
Tak kuasa ku membendung aliran darah
Hingga ku terjungkai di tanah
Cinta dan kesetiaan yang ku miliki
Kini kau hanguskan dalam sekedip mata
Cinta yang ku nanti darimu
Nyatanya hanya sayatan sembilu di kalbu
Kini aku telah terluka
Tiada obat penawarnya
Hilang sudah semua cita
Hancur di telan badai prasangka.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I)
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I)
INDAH FATAMORGANA
Cintamu licin sekali
Hingga aku tergelincir kaki ini
Manis nya buah kedondong ini
Namun hatimu penuh duri
Cintamu indah bak fatamorga saja
Setelah kau jerat aku selamanya
Kau pergi begitu saja
Hanya kata maaf kau pinta
Cintamu sungguh mati
Hingga kini aku tak bisa ke lain hati
Meski atau mungkin kau masih setia janji
Namun mana buktinya kini
Tak ada kabar berita lagi
Satu pesan pun tak kau beri
Lalu tak cukupkah waktu ku beri
Agar kau tau ketulusan ini.
Cintamu licin sekali
Hingga aku tergelincir kaki ini
Manis nya buah kedondong ini
Namun hatimu penuh duri
Cintamu indah bak fatamorga saja
Setelah kau jerat aku selamanya
Kau pergi begitu saja
Hanya kata maaf kau pinta
Cintamu sungguh mati
Hingga kini aku tak bisa ke lain hati
Meski atau mungkin kau masih setia janji
Namun mana buktinya kini
Tak ada kabar berita lagi
Satu pesan pun tak kau beri
Lalu tak cukupkah waktu ku beri
Agar kau tau ketulusan ini.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
MANIS JANJIMU
Di malam minggu kelabu
Ku duduk di pojok rindu
Menatapmu dari bilik hati
Adakah rindumu kembali
Tiada sinar sang dewi
Kejora pun kini sembunyi
Seperti enggan berbagi
Sahdunya malam minggu sendiri
Aku rindu padamu
Rindu pada kehadiran hatimu
Yang slalu memanggil namaku
Dalam setiap doa dan harapanmu
Masihkah aku di sisimu
Tuhan,jaga dia selalu
Dalam perjuangan cita menuju -Mu
Jaga dia selalu hingga akhir hayatku.
Di malam minggu kelabu
Ku duduk di pojok rindu
Menatapmu dari bilik hati
Adakah rindumu kembali
Tiada sinar sang dewi
Kejora pun kini sembunyi
Seperti enggan berbagi
Sahdunya malam minggu sendiri
Aku rindu padamu
Rindu pada kehadiran hatimu
Yang slalu memanggil namaku
Dalam setiap doa dan harapanmu
Masihkah aku di sisimu
Tuhan,jaga dia selalu
Dalam perjuangan cita menuju -Mu
Jaga dia selalu hingga akhir hayatku.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
Fp : Coretan Tinta Dewi (D E W I)
BUKAN UNTUKKU
Cintamu memang bukan untukku
Meski beribu cara kau yakinkanku
Namun kenyataan tlah menjawabnya
Bahwa kau bukan yang ada di jiwa
Tak usah tertunjuk beribu cara
Cintamu bukan segalanya
Jika kau memilih pergi
Bukan karena ku tak cinta lagi
Kini biar kenangan terganti
Hilang satu persatu dari hati
Meski akan teringati
Namun hati ini masih menanti
Cintamu bukan hanya untukku
Karena aku bisa tau dari dulu
Bukan karena harta rupa atau lainnya
Namun hatilah yang jujur mengatakannya.
Jika aku pergi nanti
Aku masih di sini
Jika kau kembali
Kembalillah dengan jiwamu sepenuh hati.
Karya : Umi Zaimah
Cintamu memang bukan untukku
Meski beribu cara kau yakinkanku
Namun kenyataan tlah menjawabnya
Bahwa kau bukan yang ada di jiwa
Tak usah tertunjuk beribu cara
Cintamu bukan segalanya
Jika kau memilih pergi
Bukan karena ku tak cinta lagi
Kini biar kenangan terganti
Hilang satu persatu dari hati
Meski akan teringati
Namun hati ini masih menanti
Cintamu bukan hanya untukku
Karena aku bisa tau dari dulu
Bukan karena harta rupa atau lainnya
Namun hatilah yang jujur mengatakannya.
Jika aku pergi nanti
Aku masih di sini
Jika kau kembali
Kembalillah dengan jiwamu sepenuh hati.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
KAU LUKAI AKU
Cinta yang kau cipta
Kini jadi jurang menganga
Cinta yang kau beri
Kini tinggal puing di hati
Kau melepas semua
Tanpa tau alasannya
Kau cipta cinta ternoda
Di antara noktah angkara
Jiwaku meronta daya
Apa yang kau cipta untukku
Bukan apa yang ada di rasamu
Kau membunuh rasa ku seketika itu
Pergilah semampumu
Carilah sekuat dayamu akanku
Aku beribu kata tetap sama
Aku bukan dia yang kau sangka
Cinta ketulusan ku berikan
Waktu pun demikian ku luahkan
Namun ternyata buah simala ku dapatkan
Hitam putih aku di sudutkan
Karya: Umi Zaimah
Cinta yang kau cipta
Kini jadi jurang menganga
Cinta yang kau beri
Kini tinggal puing di hati
Kau melepas semua
Tanpa tau alasannya
Kau cipta cinta ternoda
Di antara noktah angkara
Jiwaku meronta daya
Apa yang kau cipta untukku
Bukan apa yang ada di rasamu
Kau membunuh rasa ku seketika itu
Pergilah semampumu
Carilah sekuat dayamu akanku
Aku beribu kata tetap sama
Aku bukan dia yang kau sangka
Cinta ketulusan ku berikan
Waktu pun demikian ku luahkan
Namun ternyata buah simala ku dapatkan
Hitam putih aku di sudutkan
Karya: Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
HANYA MAMPU DIAM
Hanya mampu diam
Bibir terkatup kelam
Hanya mampu berdo'a
Bilakah badai itu reda
Tak tau apa hendak di kata
Semua sirna di telan prasangka
Tak tau apa jalanku nantinya
Cukup sudah aku terlunta
Aku ingin sendiri
Dengan sisa hati ini
Aku ingin kedamaian
Segenap jiwa dan perasaan
Kehadiranku bukan permainan
Aku berdiri di atas kebenaran
Dan ku katakan jelas di awalnya
Sebelum menyesal di belakangnya..
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Hanya mampu diam
Bibir terkatup kelam
Hanya mampu berdo'a
Bilakah badai itu reda
Tak tau apa hendak di kata
Semua sirna di telan prasangka
Tak tau apa jalanku nantinya
Cukup sudah aku terlunta
Aku ingin sendiri
Dengan sisa hati ini
Aku ingin kedamaian
Segenap jiwa dan perasaan
Kehadiranku bukan permainan
Aku berdiri di atas kebenaran
Dan ku katakan jelas di awalnya
Sebelum menyesal di belakangnya..
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
KETIKA CINTA
Ketika cinta tlah berkumandang
Pucuk harapan kian berkembang
Ketika cinta di pertanya kesetiaan
Maka mempertahankan adalah jawaban
Jika cinta mulai terlepas
Maka bersiaplah sayap terhempas
Namun tetaplah jiwa dalam landas
Berpegang keyakinan tiada batas
Seperti mentari kian memanas
Di kotori zat kimia bekas
Maka saringlah nafas
Agar selamat dari naas
Berdo'a tanpa lelah
Keikhlasan tiada berbelah
Meski radang jiwa kian parah
Yakinkan kepadaNya kita berpasrah.
Ketika cinta tlah berkumandang
Pucuk harapan kian berkembang
Ketika cinta di pertanya kesetiaan
Maka mempertahankan adalah jawaban
Jika cinta mulai terlepas
Maka bersiaplah sayap terhempas
Namun tetaplah jiwa dalam landas
Berpegang keyakinan tiada batas
Seperti mentari kian memanas
Di kotori zat kimia bekas
Maka saringlah nafas
Agar selamat dari naas
Berdo'a tanpa lelah
Keikhlasan tiada berbelah
Meski radang jiwa kian parah
Yakinkan kepadaNya kita berpasrah.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
Kamis, 27 Juni 2013
TERSUDUT DI RUANG SEPI
Di sini aku berbagi
Dalam sudut ruang sepi
Tak ada kawan berbagi
Tawa tangis menghiasi
Hanya tatapan kabut putih dini hari
Yang slalu ku pandangi
Setiap pagi hari
Tersudut dunia yang sunyi nan sepi
Sambil ku dengarkan genta seruling
Kala si kecil berlatih diri
Hingga ku mengerti
Sesuatu tercapai dengan pelatihan kesabaran tertiti.
Bukan dengan luapan emosi
Bukan dengan jalan tak di ridhoi
Dengan ketekunan nan pasti
Siapapun bisa raih percaya diri.
Karya: Umi Zaimah
Di sini aku berbagi
Dalam sudut ruang sepi
Tak ada kawan berbagi
Tawa tangis menghiasi
Hanya tatapan kabut putih dini hari
Yang slalu ku pandangi
Setiap pagi hari
Tersudut dunia yang sunyi nan sepi
Sambil ku dengarkan genta seruling
Kala si kecil berlatih diri
Hingga ku mengerti
Sesuatu tercapai dengan pelatihan kesabaran tertiti.
Bukan dengan luapan emosi
Bukan dengan jalan tak di ridhoi
Dengan ketekunan nan pasti
Siapapun bisa raih percaya diri.
Karya: Umi Zaimah
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi ( D E W I )
RINDUI AKU
Jika kebersamaan tertunda
Rinduilah aku saat kau senggang di sana
Saat itulah aku bertanya
Masihkah aku yang bertahta di jiwa
Bibir ini membisu seribu kata
Hanya detak jantung berpacu
Saat belaian sang bayu menyapa
Ku rasakan hadirmu di jiwaku
Sejauh mana aku melupakanmu
Tiada bisa terkelip belati rindu
Mencabik hari kian membelenggu
Saat jiwaku tetap berdetak namamu
Jika hadirku menyapamu
Bukan saja auaramu atau hadirmu ku rindu
Namun setiamu dalam ikatan hati
Yang menguatkan hakekat tujuan kita hingga nanti.
Karya : Umi Zaimah
Jika kebersamaan tertunda
Rinduilah aku saat kau senggang di sana
Saat itulah aku bertanya
Masihkah aku yang bertahta di jiwa
Bibir ini membisu seribu kata
Hanya detak jantung berpacu
Saat belaian sang bayu menyapa
Ku rasakan hadirmu di jiwaku
Sejauh mana aku melupakanmu
Tiada bisa terkelip belati rindu
Mencabik hari kian membelenggu
Saat jiwaku tetap berdetak namamu
Jika hadirku menyapamu
Bukan saja auaramu atau hadirmu ku rindu
Namun setiamu dalam ikatan hati
Yang menguatkan hakekat tujuan kita hingga nanti.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dsan puisi ( D E W I )
JIKA CINTA
Jika kau mencintai
Jalanilah dengan keikhlasan hati
Jika kau tulus berbagi
Niscaya dia kan terjaga dari goda duniawi
Cinta yang kita bina
Tak terencana dari semula
Karena kita telah tau siapa kau dan aku
Maka jangan salahkan jarak dan waktu
Tiada cinta tercapai
Tanpa ada perjuangan
Karena semua cinta di dunia
Tak luput dari hakekat ketentuan.
Karya : Umi Zaimah
Jalanilah dengan keikhlasan hati
Jika kau tulus berbagi
Niscaya dia kan terjaga dari goda duniawi
Cinta yang kita bina
Tak terencana dari semula
Karena kita telah tau siapa kau dan aku
Maka jangan salahkan jarak dan waktu
Tiada cinta tercapai
Tanpa ada perjuangan
Karena semua cinta di dunia
Tak luput dari hakekat ketentuan.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
AKU WANITA
Aku wanita punya rasa
Setiap lontar kata
Aku selami makna dan akibatnya
Karena kata cermin pribadi kita
Jika hendak berkata
Resapilah apakah sakit bila tuk di kata
Hingga kita bisa stabil emosi jiwa
Tak hanya kata tanpa bukti nyata
Bila aku sampai jatuhkan air mata
Itu pertanda kehidupanku
Karena setiap air mataku
Menjadi kekuatan batin dan ketajaman dari indra
Maka berhati hatilah setiap kata
Di setiap ukiran coretan yang tertata
Ada jiwaku yang mencerna
Tentang ketajaman menyelami rasa.
Karya : Umi Zaimah
Setiap lontar kata
Aku selami makna dan akibatnya
Karena kata cermin pribadi kita
Jika hendak berkata
Resapilah apakah sakit bila tuk di kata
Hingga kita bisa stabil emosi jiwa
Tak hanya kata tanpa bukti nyata
Bila aku sampai jatuhkan air mata
Itu pertanda kehidupanku
Karena setiap air mataku
Menjadi kekuatan batin dan ketajaman dari indra
Maka berhati hatilah setiap kata
Di setiap ukiran coretan yang tertata
Ada jiwaku yang mencerna
Tentang ketajaman menyelami rasa.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
TRIMA KASIHKU
Kekasih.
Andaikan ku merasa tersisih
Karena cinta kita yang tertatih
Di antara jemari waktu yang memutih
Kian menyempit ruangku
Adakah waktu tersisa untukku
Saat bunga cinta yang mekar
Gelegar gemuruh mulai melingkar
Kekasihku..
Hanya untaian kata yang tersisa
Saat menunggu ajalku tiba
Saat cinta kan terkubur di bebatuan waktu
Aku mengerti jarak ini
Bermil terlampaui dengan hati
Jarak yang tercipta membuatku mampu
Bertahan berdiri di atas guncangan hatiku
Menunggumu hingga nanti..
Tiada jemu ku nikmati
Karena ku di sini selalu ada untukmu
Tentang cinta dan rindu yang masih milikmu.
Karya : Umi Zaimah
Andaikan ku merasa tersisih
Karena cinta kita yang tertatih
Di antara jemari waktu yang memutih
Kian menyempit ruangku
Adakah waktu tersisa untukku
Saat bunga cinta yang mekar
Gelegar gemuruh mulai melingkar
Kekasihku..
Hanya untaian kata yang tersisa
Saat menunggu ajalku tiba
Saat cinta kan terkubur di bebatuan waktu
Aku mengerti jarak ini
Bermil terlampaui dengan hati
Jarak yang tercipta membuatku mampu
Bertahan berdiri di atas guncangan hatiku
Menunggumu hingga nanti..
Tiada jemu ku nikmati
Karena ku di sini selalu ada untukmu
Tentang cinta dan rindu yang masih milikmu.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Coretan Tinta Dewi ( D E W I )
TAKKAN KU BIARKAN
Takkan ku biarkan langkah terhenti
Di sudut sisng ini
Takkan ku biarkan wajahku
Tersapu butiran debu
Biar aku nikmati perihku
Biar aku telan semua deritaku
Aku takkan berpaling dari waktu
Takkan aku biarkan kau tersentuh
Biarkan ceceran darahku yang mengalir
Di setiap dinding yang ku ukir
Jika suatu hari akan berakhir
Inilah kehidupan yang tak terpungkir
Namun jiwaku akan mendiami
Dinding batu nisan di sini.
Karya : Umi Zaimah
Takkan ku biarkan langkah terhenti
Di sudut sisng ini
Takkan ku biarkan wajahku
Tersapu butiran debu
Biar aku nikmati perihku
Biar aku telan semua deritaku
Aku takkan berpaling dari waktu
Takkan aku biarkan kau tersentuh
Biarkan ceceran darahku yang mengalir
Di setiap dinding yang ku ukir
Jika suatu hari akan berakhir
Inilah kehidupan yang tak terpungkir
Namun jiwaku akan mendiami
Dinding batu nisan di sini.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi ( D E W I )
KEYAKINAN HATI
Hanya bisa menunggu
Dalam bisunya kegelisahanku
Hanya bisa berdo'a
Pada asa yang tersisa
Penaku selalu membasah
Menoreh pada lembaran waktu
Kala rentang tiada temu
Kala jiwa dalam gemuruh rindu
Di dinding ini terukir namamu
Yang terus terpancar dari hati
Kau tetap ku nanti
Meski ragaku terkurung sepi.
Menanti atas keyakinan tinggi
Kau akan kembali lagi
Dengan atau tanpa jiwamu
Kau akan tetap kembali bersemayam slalu.
Karya : Umi Zaimah
Hanya bisa menunggu
Dalam bisunya kegelisahanku
Hanya bisa berdo'a
Pada asa yang tersisa
Penaku selalu membasah
Menoreh pada lembaran waktu
Kala rentang tiada temu
Kala jiwa dalam gemuruh rindu
Di dinding ini terukir namamu
Yang terus terpancar dari hati
Kau tetap ku nanti
Meski ragaku terkurung sepi.
Menanti atas keyakinan tinggi
Kau akan kembali lagi
Dengan atau tanpa jiwamu
Kau akan tetap kembali bersemayam slalu.
Karya : Umi Zaimah
Fp : Komunitas pecinta syair,sajak dan puisi (D E W I )
Langganan:
Postingan (Atom)