TANGISAN RINDU
Karya: Kau Nafas Terindahku
Kala malam tadi
Aku menangis memanggilmu
Adakah engkau mengerti
Adakah engkau asai
Kala merindukanmu
Hanya air mata jadi saksi bisu
Yang slalu menemaniku
Semakin dingin jiwaku
Seperti menggigilnya raga
Sendiri di ruang sunyi
Melawan dingin kian meninggi
Mampukah kulewati malam lagi
Kian hari mentari pergi
Menjauh di telan kabut pagi
Jemari terus menggigil
Desah nafasku kian terkucil
Hong Kong, 28 Desember 2013, 08:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar